Tuesday, September 14, 2010

PENYAKIT HATI

Ini Realistis... tak bisa di bantah, dan tak bisa dipungkiri, Ya... bukan hanya saya Atau Anda satu-satunya yang mengalami serangan makhluk bernama "Perang Dingin, Perpecahan, Selisih pendapat, salah paham, pernah menyakiti, tidak tulus, dendam, kesalahan, bahkan berujung permusuhan...". semuanya terjadi pada tubuh yang namanya "keluarga". Saya sarankan mulai detik ini, siapa pun Anda... redamlah semua itu, lupakan lah, bahkan jika terlalu parah akibat serangan makhluk itu, jangan kau sekali-kali mengungkitnya di muka umum, bahkan dengan tujuan untuk dijadikan pelajaran, atau menyindir satu sama lain. Inti sari atau idealnya dari berkeluarga adalah berkeluarga, bukan bermusuhan di dalam keluarga, kan tidak lucu kalau kita liat foto keluarga tapi sebenarnya "hatinya nggak berkeluarga". Ini banyak terjadi di seluruh lapisan masyarakat dunia.

Perlahan... tapi pasti... ya... Begitu banyak yang tau persis perkara ini, tapi banyak juga yang tidak merelungi bahwa sekecil apap pun bentuk serangan makhluk itu, kian lama akan membesar penyakitnya, ya... penyakit hati... di mana obatnya tidak bisa kita beli di apotek atau rumah sakit mewah mana pun di dunia... tapi juga... bukan berarti tidak ada obatnya.



Penyakit hati bisa kita dapatkan obatnya dengan mudah, efeknya langsung total sembuh, tanpa proses, bahkan gratis, cuma- cuma, dan tanpa pajak. Anda mungkin bertanya-tanya di mana kita dapatkan obat dari penyakit hati itu? langsung jawab: obatnya ada di dalam hati kita sendiri, tidak perlu keliling semua rumah sakit di eropa, tidak perlu operasi dan mengeluarkan kocek besar, karena tempatnya sungguh dekat bahkan tidak berjarak. mudah kan? Tapi masalahnya... banyak yang menganggap ini tidak mudah, dengan alibi "kita adalah manusia, yang punya batas kesabaran".

Hakikat kesabaran adalah tanpa batas, hakikat memaafkan adalah seluas-luasnya... dan saya rasa hanya Tuhan atau nabi yang memiliki itu... tapi bukan berarti kita tidak bisa mencobanya, ya... kita bisa mencobanya... karena kita adalah makhluk yang mewarisi sifat ketuhanan, karena kita adalah umat para nabi...

Penulis adalah seseorang yang merasa dirinya pernah menjadi orang paling pendendam, paling tidak sabar, paling tidak tulus, paling bermusuhan... artikel ini dikeluarkan dari hati dan pikiran penulis, untuk mengobati penyakit hati yang diderita penulis sendiri... namun penulis berharap semoga memiliki guna bagi semua orang... karena peperangan sesungguhnya atau pun peperangan dalam hati tidak ada gunanya sama sekali... ya tidak ada gunanya...

Esensi Idul Fitri bukanlah berkumpul dan makan karena banyak makanan, tapi... Idul fitri adalah momen, wadah, sarana untuk membulatkan hati, merelung, mengheningkan cipta sejenak, dan melakukan serangan secara tiba-tiba untuk memusnahkan penyakit hati...

Selama masih bulan syawal, tendensi tradisi Idul fitri harus tetap dipertahankan, maksudnya untuk saling melupakan kesalahan, saling memaafkan secara total, bersih, kosong sama kosong, tanpa sisa kotoran hati sedikit pun...

Minal aidin wal Faidzin... Mohon maaf lahir dan batin yang setulus-tulusnya, sejujur-jujurnya, senangis-nangisnya deh... hehehe....

3 comments:

  1. taqabalallahu minna wa minkum syaman wa syamakum ..taqabalallahu ya kariim..

    semoga kita kembali fitrah..amin..amin..ya rabb...

    u'r sist

    teh indri

    ReplyDelete