Friday, June 18, 2010

REKREASI ALAM DI KOTA

Biasanya manusia yang bermukim di kota akan menyempatkan waktu untuk berekreasi menuju pedesaan yang jaraknya jauh dari kota. Rekreasi menjadi kebutuhan penting bagi penduduk kota setelah setiap hari menyaksikan kemacetan jalan, berkas-berkas pekerjaan yang menumpuk di kantor, atau hingar bingar aktifitas kota lainnya.

Mereka melakukan rekreasi di lingkungan pedesaan karena pedesaan memiliki nilai sugesti yang sangat besar bagi kesehatan pikiran dan jiwa mereka. Lingkungan pedesaan yang sekelilingnya dipenuhi warna hijau tumbuhan cukup untuk menyegarkan mata mereka sejenak, mengheningkan telinga dan menenangkan pikiran. Bahkan ada yang berani membayar mahal untuk melakukan perjalanan rekreasi mereka.
Sebenarnya masyarakat kota memiliki alternatif yang lain untuk berekreasi alam. Mereka tidak perlu Membayar mahal, atau melakukan perjalanan yang cukup jauh sehingga harus cuti atau bahkan bolos dari aktifitas sehari-hari.

Tempat rekreasi bisa diciptakan sendiri, di daerah sendiri di kota, tidak perlu jauh-jauh, hanya saja untuk menciptakan tempat rekreasi alam di kota membutuhkan perjuangan yang sifatnya berkesinambungan, dilakukan secara massal, dan tidak perlu muluk-muluk, cukup melakukan hal yang kecil, mudah, tapi bermanfaat untuk lingkungan, juga untuk diri sendiri. Faktor penting untuk mewujudkan perjuangan itu adalah KESADARAN yang berawal dari DIRI SENDIRI, dalam hal ini adalah lingkungan sendiri, contoh: MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA.

Membuang Sampah pada tempatnya adalah hal yang kecil, mudah, tidak muluk. Tapi pada kenyataannya kita dihadapkan pada Kesadaran manusia. Untuk membuang sampah saat ini rasanya membutuhkan kesadaran yang super tinggi bagi manusia, kesadaran manusia akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya lebih kecil bandingannya dengan besarnya sampah yang menumpuk di lingkungan. Ada Apa sih dengan Manusia? begitu malasnya mereka membuang sampah pada tempatnya! padahal itu adalah pekerjaan yang tidak memerlukan rumus matematika.

Manusia yang membuang sampah sembarangan apalagi dia seorang yang berpendidikan, sungguh manusia yang pintar tapi sebenarnya bodoh. Mengapa Bodoh? mereka bodoh karena mengeluarkan terlalu banyak uang untuk berekreasi, mereka bodoh karena melakukan perjalanan rekreasi yang sangat jauh padahal bisa mereka lakukan di lingkungannya sendiri, mereka bodoh karena sudah jelas di setiap jalan kota ada tulisan "BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA" tapi mereka malah membuang sampah sembarangan. jangan jangan mereka buta huruf, tapi masa iya orang berpendidikan bisa buta huruf?

Sudah selayaknya kita tahu bahwa dengan membuang sampah pada tempatnya akan menglindungi manusia dari pemanasan global, dari got yang tersumbat sehingga menyebabkan banjir, dari kuman penyakit karena bau sampah yang berserakan, meMbusuk dimana-mana.
Mengapa harus ada hubungannya dengan isu global warming? karena tanaman tidak akan tumbuh jika suhu bumi kian memanas, karena manusia akan percuma menanam benih tanaman untuk menciptakan taman rekreasi yang hijau jika nantinya tanaman itu akan layu juga.

Rekreasi identik dengan udara segar, manusia yang bermukim di kota bisa berekreasi di kota dengan menghirup udara segar jika saja tidak ada sampah bau yang menumpuk di kota, kuncinya adalah membuang sampah pada tempatnya.
Pemandangan di kota akan hijau seperti di desa jika saja manusia membuang sampah pada tempatnya, indah, menyegarkan mata dan pikiran karena banyaknya tumbuhan yang kita tanam di kota.

Kesadaran mulai dari lingkungan sendiri adalah kunci untuk menciptakan tempat rekreasi alam yang hijau, karena sesuatu yang besar berawal dari sesuatu yang kecil.
Saya memposting ini karena saya adalah masyarakat kota yang rindu pemandangan hijau, saya merasakan saat ini pemandangan hijau di kota hanya bisa disaksikan pada editan foto dengan photoshop. saya iri dengan pemandangan di desa yang tanpa ada embel-embel photoshop

1 comment:

  1. Tulisan feature yang berbobot dan sesak dengan saran untuk terus melestarikan alam di sekitar kita.

    Kecenderungan tulisan yang berisi tentang ajakan biasanya dikemas lebih menarik dan menuntun pembaca pada ketiadaan pilihan selain apa yang termaktub dalam artikel. Kekuatannya adalah tulisan yang disajikan harus enak dan perlu untuk dibaca.

    Contoh, contoh doang ya. Bisa diawali dengan cerita atau kejadian fakta yang berkenaan dengan materi tulisan sehingga pembaca bisa turut merasakan dan bahkan tergoda untuk melakukannya..

    Eniwey ini sudah bagus banget... Bahkan ane sendiripun ga yakin bisa melakukan seperti yang ente kerjakan...

    Monggo jangan berhenti menulis.. Karena menulis adalah ekspresi paling sederhana namun penuh makna..

    ReplyDelete